Pendidikanuntuk semua. Perlawanan terhadap penyakit. Penurunanan angka kematian anak. Peningkatan kesehatan ibu. Selama kehamilan harus memeriksakan kehamilan sebanyak 4 kali & mendapat tablet Fe Ibu melahirkan harus ditolong oleh tenaga kesehatan Ibu nifas harus melakukan pemeriksaan kesehatan minimum 2 kali sebelum bayi berusia 28 hari.
IbuNifas. Dosis suplementasi vitamin A Kapsul vitamin A dosis: 100.000 SI (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan 200.000 SI (warna merah) untuk Anak Balita 12-59 bulan dan Ibu Nifas. Xerophthalmia Istilah yang menerangkan gangguan pada mata akibat KVA, termasuk terjadinya kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
Mendeteksikomplikasi dini pada masa nifas bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologinya. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, serta mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, memberikan pendidikan kesehatan maupun perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
Menurutrekomendasi, ibu hamil minimal harus mengonsumsi 90 tablet tambah darah yang dimulai sejak awal kehamilan sampai masa nifas. "Minum kurang dari 90 tablet tidak akan berpengaruh pada anemianya," kata Elvina dalam acara paparan penelitian diseminasi anemia pada ibu hamil yang diadakan MI dan Yayasan IBU di Jakarta, Rabu (29/8/12) .
untukkehamilan. Ibu hamil hanya tahu bahwa tablet Fe itu untuk menambah zat besi agar ibu lebih kuat dalam menjaga kehamilannya. Dan 3 ibu hamil hanya mengetahui bahwa tablet Fe untuk penambah darah. Kemudian dilihat dari perilaku dalam mengkonsumsi tablet Fe, ada 6 ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe secara teratur tetapi
contoh gambar struktur organisasi kelas yang kreatif dari karton.
Angka Kematian Ibu AKI merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Angka kematian ibu menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu Varney, 2016. Penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitik dengan pendekatan Longitudinal karena peneliti ingin mengetahui Hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil trimester III terhadap tingkat kejadian perdarahan persalinan di Puskesmas Woha, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 23 orang ibu hamil yang berada di Puskesmas Woha, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Hasil Analisis statistik dengan uji Chi Squart test menunjukkan bahwa nilai p=0,03 dan nilai α=0,05 yang berarti p31 tahun. Sebagian besar umur responden dengan frekuensi tertinggi adalah responden yang berumur 21 â 30 Tahun sebanyak 13 responden. Tabel Distribusi Frekuensi Pendidikan Respoden SumberData Primer Berdasarkan tabel menunjukan bahwa dari 23 responden diketahui bahwa 1 responden yang berpendidikan perguruan tinggi, 9 responden yang berpendidikan SMA, 11 responden yang berpendidikan SMP, 2 responden yang berpendidikan SD. Sebagian besar pendidikan responden dengan frekuensi tertinggi adalah responden yang berpendidikan SMP sebanyak 11 responden. Hubungan Antara Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Tingkat Kejadian Perdarahan Pada Ibu Hamil Trimester III Fondatia Jurnal Pendidikan Dasar Tabel Distribusi Frekuensi Pekerjaan Respoden SumberData Primer Berdasarkan tabel bahwa dari 23 responden diketahui bahwa 17 responden yang bekerja sebagai IRT, 4 responden yang bekerja sebagai pedagang, 2 responden yang bekerja sebagai PNS. Sebagian besar pekerjaan responden dengan frekuensi tertinggi adalah responden yang bekerja sebagai IRT sebanyak 17 responden Karakteristik Khusus Responden Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe SumberData Primer Berdasarkan tabel dari 23 responden diketahui bahwa 9 responden yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe, 14 responden yang patuh mengkonsumsi tablet Fe. Sebagian besar responden dengan frekuensi tertinggi adalah responden yang patuh mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 14 responden. Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kejadian Perdarahan SumberData Primer Berdasarkan tabel dari 23 responden diketahui bahwa 7 responden yang tidak mengalami kejadian perdarahan, 16 responden yang mengalami kejadian perdarahan. Sebagian besar responden dengan frekuensi tertinggi adalah responden yang mengalami kejadian perdarahan. Wahidah Vol 2 No 1 2018 Maret Hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan tingkat kejadian perdarahan Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen. Dalam penelitian ini sebagai variabel independennya adalah kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe sedangkan variabel dependen adalah kejadian perdarahan. Tabel Hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian perdarahan SumberData Primer Pada tabel menunjukkan bahwa dari 9 responden yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe, 5 responden yang tidak mengalami perdarahan, 4 responden yang mengalami perdarahan. 14 responden yang patuh mengkonsumsi tablet Fe, 2 responden yang tidak mengalami kejadian perdarahan, 12 responden yang mengalami kejadian perdarahan. Hasil Analisis statistik dengan uji Chi Squart test menunjukkan bahwa nilai p=0,03 dan nilai α=0,05 yang berarti p< α dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan tingkat kejadian perdarahan pada ibu hamil trimester III. 1. Kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil trimester III Berdasarkan tabel dari 23 responden diketahui bahwa 9 responden yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe, 14 responden yang patuh mengkonsumsi tablet Fe. Sebagian besar responden dengan frekuensi tertinggi adalah responden yang patuh mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 14 responden.. Penelitian ini sejalan dengan pendapat Niven 2014, yang mengatakan bahwaTidak seorang pun dapat mematuhi instruksi jika ia salah paham tentang instruksi yang diberikan padanya. Kadang-kadang hal ini disebabkan oleh kegagalan profesional kesehatan dalam memberikan informasi yang kurang lengkap, penggunaan istilah- istilah medis dan memberikan banyak instruksi yang harus Hubungan Antara Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Tingkat Kejadian Perdarahan Pada Ibu Hamil Trimester III Fondatia Jurnal Pendidikan Dasar diingat pasien Kualitas informasi antara profesional kesehatan dan pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan. Derajat di mana seseorang terisolasi dari pendampingan, isolasi sosial, secara negative berhubungan dengan kepatuhan. Anggota anggota jaringan sosial individu sering kali mempengaruhi seseorang dalam mencari pelayanan kesehatan. Jaringan kerja rujukan biasa terdiri dari sekelompok orang, biasanya keluarga atau teman, di mana seseorang pertama kali menceritakan keluhannya dan meminta nasihat. Bagaimanapun, dalam kaitannya dengan kepatuhan, perlu dicatat bahwa jaringan kerja rujukan biasa telah berperan penting dalam penentuan keputusan untuk mencari dan mematuhi anjuran pengobatan. Responden yang mengkonsumsi tablet Fe di wilayah kerja puskesmas Woha dilihat dari tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe menunjukan bahwa hampir sebagian dari ibu â ibu hamil sadar akan pentingnya tablet Fe untuk dikonsumsi pada saat hamil. Hal ini ditunjukan dengan hasil penelitian bahwa dari 32 responden terdapat 14 responden yang sadar untuk menkonsumsi tablet Fe dan 9 tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe. Selain memberikan dampak pada kejadian perdarahan, tablet Fe juga dapat memberikan dampak yang positif terhadap ibu hamil bila dikonsumsi secara rutin pada saat hamil, lebih â lebih pada trimester III. Pada masa ini ibu hamil lebih banyak membutuhkan zat besi yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin. Tablet Fe merupakan vitamin dan mineral penting bagi wanita hamil untuk mencegah kecacatan pada perkembangan bayi baru lahir dan kematian ibu yang disebabkan oleh anemia berat Ami, 2011. Oleh karena itu, tablet ini sangat diperlukan ibu hamil. Sudah selayaknya seorang ibu hamil akan mendapatkan 90 tablet Fe selama masa kehamilannya Hunter dkk, 2011. Dampak anemia dalam kehamilan adalah dapat terjadi keguguran. Dampak anemia dalam persalinan adalah kelahiran premature, inertia uteri, atonia uteri, partus lama, perdarahan atonis dan kelahiran dengan BBLR Berat Bayi Lahir Rendah dengan kondisi bayi yang lemah. Sedangkan Dampak anemia pada masa nifas adalah subinvolusio rahim, daya tahan terhadap infeksi, produksi ASI rendah dan stress 2. Tingkat Kejadian Perdarahan Berdasarkan tabel dari 23 responden diketahui bahwa 7 responden yang tidak mengalami kejadian perdarahan, 16 responden yang mengalami kejadian perdarahan. Sebagian besar responden dengan frekuensi tertinggi adalah responden yang mengalami kejadian perdarahan. Wahidah Vol 2 No 1 2018 Maret Hasil penelitian ini sejalan dengan data WHO, 2012 bahwa perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematianibu 28%. Anemia dan kekurangan energikronis KEK pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan daninfeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Di berbagai Negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh pendarahan, proporsinya berkisar antara kurang dari 10% sampai hampir 60%. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami perdarahan pasca persalina, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah yang berat anemia berat dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan. Biasanya tanda dan gejala subinvolusi tidak tampak, sampai kira-kira 4 hingga 6 minggu uteri letaknya tetap tinggi di dalam abdomen/ pelvis dari yang diperkirakan. Keluaran lochea seringkali gagal berubah dari bentuk rubra ke bentuk serosa, lalu ke bentuk lochea alba. Lochea bisa tetap dalam bentuk rubra, atau kembali ke bentuk rubra dalam beberapa hari pacapartum. Lochea yang tetap bertahan dalam bentuk rubra selama lebih dari 2 minggu pascapatum sangatlah perlu dicurigai terjadi kasus lochea bisa lebih banyak dari pada yang sakit punggung, dan lochea berbau menyengat, bisa terjadi jika ada bisa juga memiliki riwayat perdarahan yang tidak teratur, atau perdarahan yang berlebihan setelah kelahiranAbdul Bari, dkk, 2015. Perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematianibu 28%. Anemia dan kekurangan energikronis KEK pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan daninfeksi yang merupakan faktor kematian utama berbagainegara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, proporsinya berkisar antara kurang dari 10% sampai hampir 60%. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami perdarahan pasca persalinan, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah yang berat anemia berat dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan WHO, 2012. Anemia harus diatasi karena berbahaya bagi ibu dan janin. Pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya upaya pencegahan dan penanggulangan anemia dalam kehamilan sejak tahun 1975. Usaha tersebut dengan memberikan suplemen vitamin B6,B12 dan mineral asam folat, tablet besi. Vitamin dan mineral tersebut digunakan untuk pembentukkan sel darah merah. Ibu hamil dapat memperoleh tablet besi di Puskesmas atau posyandu ibu hamil. Tablet besi diberikan sebanyak 90 butir untuk selama kehamilan sampai 42 hari masa nifas dengan dosis 1x1 perhari. Walaupun pemerintah sudah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi anemia dalam kehamilan, akan tetapi prevalensi anemia masih tinggi. Hubungan Antara Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Tingkat Kejadian Perdarahan Pada Ibu Hamil Trimester III Fondatia Jurnal Pendidikan Dasar Trimester ketiga sering kali disebut periode waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi Safuddin, 2013. 3. Hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan tingkat kejadian perdarahan pada ibu hamil trimester III Hasil Analisis statistik dengan uji Chi Squart test menunjukkan bahwa nilai p=0,03 dan nilai α=0,05 yang berarti p< α dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan tingkat kejadian perdarahan pada ibu hamil trimester III. Hal ini menunjukan bahwa ibu hamil yang patuh mengkonsumsi tablet Fe, tidak akan mengalami perdarahan. Sedangkan ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe, maka akan mengalami perdarahan. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Wibowo, 2013, bahwa penyebab anemia yang paling banyak dijumpai di Indonesia adalah anemia akibat kekurangan zat besi. Hal ini dikarenakan masukan melalui makanan yang masih kurang maupun karena kebutuhan yang meningkat, serta kurangnya konsumsi pemacu penyerapan zat besi seperti proteIn hewani dan vitamin C. Tablet Fe merupakan mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah hemoglobin. Selain itu, mineral ini juga berperan sebagai komponen untuk membentuk mioglobin protein yang membawa oksigen ke otot, kolagen protein yang terdapat di tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung, serta enzim. Tablet Fe juga berfungsi dalam sistim pertahanan tubuh. Tablet Fe sangat penting bagi kesehatan ibu hamil, diantaranya mencegah terjadinya anemia defisiensi besi, mencegah terjadinya perdarahan pada saat persalinan dan dapat meningkatkan asupan nutrisi bagi janin. Untuk para ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi daging merah, hati, sayuran hijau, kacang-kacangan dan mengkonsumsi cukup vitamin c juga penting, dimana vitamin c dapat membantu dalam penyerapan Fe itu sendiri Rukiah dkk, 2014. Wahidah Vol 2 No 1 2018 Maret Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8â10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20â25 mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan untuk wanita hamil Manuaba, 2013. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, menunjukan bahwa kebutuhan zat besi pada masa hamil sangat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan ibu dan janin, ibu hamil yang kurang mengkonsumsi tablet Fe akan berdampak pada kejadian anemia yang akhirnya menyebabkan terjadinya perdarahan pada saat melahirkan. Ada hubungan yang erat antara mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian perdarahan, lebih â lebih pada trimester III karena masa ini merupakan masa yang paling rutin untuk dijaga. Peneliti menganalisa bahwa dampak anemia dalam kehamilan adalah dapat terjadi keguguran. Dampak anemia dalam persalinan adalah kelahiran premature, inertia uteri, atonia uteri, partus lama, perdarahan atonis dan kelahiran dengan BBLR Berat Bayi Lahir Rendah dengan kondisi bayi yang lemah. desangkan Dampak anemia pada masa nifas adalah subinvolusio rahim, daya tahan terhadap infeksi, produksi ASI rendah dan stress. Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe, selain memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif bagi ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsinya. Dengan hasil penelitian ini menunjukan hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian perdarahan pada pasca persalinan sangatlah signifikan atau erat hubungannya. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil Analisis statistik dengan uji Chi Squart test menunjukkan bahwa nilai p=0,03 dan nilai α=0,05 yang berarti p< α dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan tingkat kejadian perdarahan pada ibu hamil trimester III. Sarandiharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan ilmu yang baru untuk menelaah lebih lanjut kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe Hubungan Antara Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Tingkat Kejadian Perdarahan Pada Ibu Hamil Trimester III Fondatia Jurnal Pendidikan Dasar Daftar Pustaka Alan H, Decherney, 2011. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatric. Edisi 4, EGCJakarta. Arisman, 2009. Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang StimulasiUsia Dini Dengan Tingkat Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun Toddler Diwilayah Kerja Puskesmas Tamanlarea Kota Universitas Hasanuddin Makassar. Baker, 2011. Kehamilan dan nutrisi kehamilan yang dibutuhkan. Karya cipta Surabaya. Dinas kesehatan propinsi NTB,Laporan tahunan. 2014. Kusmiyati, 2013 Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi, Salemba Medika Jakarta. Manuaba, Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC Jakarta. Prawirohardjo, 2010. Antisipasi Pendarahan Kehamilan. Rosdakarya bandung. Puskesmas Woha, Laporan bulanan2016. Ramanathan, G, Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap DanPerilaku Manusia. Nuha Medika Yogyakarta. Saifuddin, 2015. Kehamilan dan nutrisi kehamilan. Rosdakarya bandung. Varney, 2016. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Salemba MedikaJakarta. Winkjosastro, 2013. Ilmu Pendidikan Teoritis. IntimaJakarta. ... Budaya ini terbentuk dalam jangka masa yang panjang serta selalu berubah, baik secara perlahan atau cepat mengikuti tingkah lakunya manusia. 11 Berdasarkan penelitian Nurmasari bahwa Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe p=0,001; OR=3,46 dengan kejadian anemia. 7 Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi dan kepatuhan ibu hamil konsumsi Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Bantargadung Kabupaten Sukabumi tahun 2021. ...Eva SyarifahMilka Anggreni KarubuyRizkiana PutriLatar belakang Kejadian Anemia bagi ibu hamil merupakan permasalahan yang beresiko bagi ibu dan janin. Anemia yang terjadi pada ibu hamil dikaitkan pada kejadian kematian ibu serta bayi dan termasuk juga dalam resiko terjadinya keguguran, bayi dengan lahir mati, rematuritas, BBLR. Tujuan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi dan kepatuhan ibu hamil konsumsi Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bantargadung Kabupaten Sukabumi Tahun 2021. Metode Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif yang bersifat analitik dengan Desain penelitian yang digunakan yaitu studi cross-sectional. Sampel dalam penelitian yaitu 42 responden. Uji hipotesis penelitian dengan Uji Chi-Square X2. Hasil Berdasarkan hasil uji statistik hubungan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi didapatkan nilai P-value = 0,016 dan kepatuhan ibu hamil konsumsi Fe didapatkan nilai P-value = 0,000. Kesimpulan Ada hubungan pemeriksaan ibu hamil di masa pandemi dan kepatuhan ibu hamil konsumsi Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Bantargadung Kabupaten Sukabumi tahun 2021.... Kondisi perdarahan yang banyak terjadi pada ibu-ibu disebabkan oleh kondisi kurang darah seperti dikemukakan dari hasil penelitian Kadar Hb berhubungan dengan kejadian perdarahan postpartum dengan kadar Hb sedang-berat lebih beresiko dalam kejadian perdarahan postpartum Handaria et al., 2017. Kondisi tersebut terjadi disebabkan ketidakpatuhan mengkonsumsi tablet Fe sebagaimana hasil penelitian ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan tingkat kejadian perdarahan pada ibu hamil trimester III Wahidah, 2019. Selain itu penyampaian informasi mengenai pentingnya ante natal care. ...Emi NurlaelaFerida RahmawatiKondisi ekonomi keluarga dapat mempengaruhi kesehatan ibu. Masalah kesehatan ibu masih menjadi perhatian semua pihak. Berbagai upaya harus dilakukan diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan ibu. Peningkatan pengetahuan ibu mengenai kondisi patologis yang dapat terjadi pada kehamilan, persalinan dan nifas mencegah secara dini kegawatdaruratan yang dapat berakibat fatal, baik kesakitan maupun kematian ibu dan bayinya. Pengenalan kondisi patologis tersebut dilakukan pada semua lapisan masyarakat agar masyarakat dapat turut peduli, mengidentifikasi kondisi patologis yang ada disekitar tempat tinggalnya, melakukan upaya rujukan yang tepat dan cepat agar keterlambatan dapat dicegah. Berdasarkan paparan tersebut maka kami merasa perlu untuk menyebarluaskan informasi mengenai kondisi patologis pada kehamilan, persalinan dan nifas dimasyarakat melalui kelompok-kelompok masyarakat seperti kelompok dasawisma DAWIS. Dasawisma merupakan kelompok masyarakat yang terdiri dari 10-20 keluarga dengan tempat tinggal berdekatan, melakukan berbagai kegiatan dalam rangka meningatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kerukunan antar tetangga, mengatasi permasalahan termasuk kesehatan ibu. Kegiatan pertemuan dasawisma yang dilakukan setiap bulan sekali yang semula hanya diisi dengan arisan, pengumpulan dana kebersihan dan dana-dana rukun warga maupun rukun tetangga, dapat lebih lebih bermanfaat bila diisi dengan kegiatan pendidikan kesehatan sehingga perluasan informasi dan pengetahuan mengenai kesehatan ibu dapat lebih efektif dan WijayaNur Hamdani NurAnemia dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari normal, ibu hamil yang menderita anemia dapat berdampak terhadap perkembangan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga, jarak kehamilan dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Mamajang Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan yaitu survey analitik dengan desain case control. Jumlah responden penelitian sebanyak 64 orang yang didatamenggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan kejadian anemia pada ibu hamil p-value= ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil p-value= dan ada hubungan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil p-value= Klinis Keperawatan PediatricAlan H DecherneyAlan H, Decherney, 2011. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatric. Edisi 4, EGC Pengetahuan Orang Tua Tentang StimulasiUsia Dini Dengan Tingkat Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun Toddler Diwilayah Kerja Puskesmas Tamanlarea Kota MakassarArismanArisman, 2009. Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang StimulasiUsia Dini Dengan Tingkat Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun Toddler Diwilayah Kerja Puskesmas Tamanlarea Kota Universitas Hasanuddin dan nutrisi kehamilan yang dibutuhkan. Karya cipta Surabaya. Dinas kesehatan propinsi NTB,Laporan tahunanBakerBaker, 2011. Kehamilan dan nutrisi kehamilan yang dibutuhkan. Karya cipta Surabaya. Dinas kesehatan propinsi NTB,Laporan tahunan. Ajar Konsep Dasar Keperawatan AnakManuabaManuaba, Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC Pendarahan Kehamilan. Rosdakarya bandungPrawirohardjoPrawirohardjo, 2010. Antisipasi Pendarahan Kehamilan. Rosdakarya Dan Pengukuran PengetahuanG RamanathanRamanathan, G, Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap DanPerilaku Manusia. Nuha Medika dan nutrisi kehamilan. Rosdakarya bandungSaifuddinSaifuddin, 2015. Kehamilan dan nutrisi kehamilan. Rosdakarya Untuk Kedokteran Dan KesehatanVarneyVarney, 2016. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Salemba Medika Pendidikan Teoritis. IntimaJakartaWinkjosastroWinkjosastro, 2013. Ilmu Pendidikan Teoritis. IntimaJakarta.
Aturan pakai ferrous sulfate Suplemen harus diminum sesuai dengan anjuran dokter atau petunjuk pada label. Jangan minum suplemen dengan dosis lebih sedikit atau lebih banyak dari yang disarankan. Ferro sulfat paling baik diminum saat perut kosong, minimal satu jam sebelum makan atau dua jam sesudah makan. Bila takut sakit perut, Anda bisa mengonsumsi obat bersama makanan. Perlu diketahui, suplemen ini dapat bekerja lebih efektif bila terus diminum pada waktu yang sama setiap hari. Bila Anda melewatkan satu dosis, segera minum obat ketika Anda ingat. Namun, jika ini terjadi saat waktu minum obat sudah mendekati dosis selanjutnya, lewati dosis yang sudah terlewat. Minumlah dosis obat selanjutnya seperti biasa. Jangan menggandakan dosis obat dalam keadaan apa pun. Simpanlah obat di tempat yang kering pada suhu ruangan. Jauhkan dari paparan cahaya langsung dan tempat yang gelap. Jangan menyimpan obat di ruangan yang lembap dan jangan membekukannya. Efek samping ferro sulfat Ferrous sulfate dapat menimbulkan beberapa gangguan pencernaan, seperti sakit perut, mual dan muntah, sembelit, diare, serta feses berwarna hitam. Bila Anda mengalami ruam, sesak napas, gatal-gatal, atau mata bengkak, bisa jadi Anda mengalami reaksi alergi. Segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan penanganan secepatnya. Peringatan dan perhatian saat pakai ferrous sulfate Sebelum minum suplemen ferrous sulfate, beri tahu dokter bila Anda memiliki alergi terhadap obat, suplemen besi, atau bahan lain yang terkandung dalam suplemen ini. Beri tahu juga mengenai kondisi medis lainnya yang Anda miliki, seperti gangguan hati, lambung, dan usus. Bagi Anda yang memiliki anemia hemolitik anemia akibat proses perombakan sel darah merah yang terlalu cepat, hemochromatosis, atau sakit lambung, penggunaan suplemen ini mungkin kurang dianjurkan. Suplemen dapat menimbulkan risiko sariawan dan perubahan warna gigi. Untuk mencegah hal ini, tablet tidak boleh dihisap, dikunyah, atau disimpan di dalam mulut. Suplemen harus ditelan utuh dengan bantuan air putih. Tablet kunyah mungkin mengandung pemanis buatan aspartam. Jika Anda memiliki fenilketonuria PKU atau kondisi lain yang mengharuskan Anda untuk membatasi asupan aspartam atau fenilalanin, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker mengenai penggunaan suplemen ini secara aman. Suplemen dalam bentuk cair kemungkinan mengandung gula dan/atau alkohol. Anda dianjurkan untuk membaca dengan seksama mengenai penggunaannya jika memiliki diabetes, ketergantungan terhadap alkohol, atau penyakit hati. Hati-hati saat memberikan obat ini untuk anak-anak dan lansia. Kedua golongan ini biasanya lebih sensitif terhadap efek samping. Jika Anda memiliki pertanyaan atau hal yang belum dimengerti terkait penggunaan produk ini, tanyakan kepada dokter atau apoteker. Apakah ferro sulfat aman untuk ibu hamil dan menyusui? Penggunaan obat apa pun sebenarnya harus dihindari selama trimester pertama. Bila benar-benar dibutuhkan, pasien harus memastikan bahwa anemia memang terjadi karena kekurangan zat besi. Konsumsi suplemen ini dapat menyebabkan ambeien atau sembelit saat hamil. Jika Anda mengalaminya, segera beri tahu dokter untuk mendapatkan penanganan. Pada ibu menyusui, konsumsi ferrous sulfate terbilang cukup aman. Memang, ada kemungkinan obat dapat mengalir ke dalam ASI, tetapi biasanya hanya dalam jumlah yang sedikit dan tidak akan memabahayakan bayi. Kendati demikian, selalu pastikan Anda telah berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu guna memastikan keamanannya. Interaksi ferrous sulfate dan obat lain Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut merupakan obat-obatan dan suplemen yang dapat berinteraksi dengan sulfas ferosus. Antasida untuk mengatasi penyakit lambung. Suplemen mineral lain yang juga mengandung kalsium. Obat-obatan antibakteri. Bifosfonat, obat untuk mengatasi masalah tulang. Cholestyramine, obat untuk mengatasi kolesterol tinggi dalam darah. Masih ada beberapa interaksi obat lainnya yang belum disebutkan. Bila Anda khawatir akan interaksi obat tertentu, jangan ragu untuk bertanya pada dokter atau apoteker.
0% found this document useful 0 votes3 views2 pagesOriginal TitleKAK FE PADA BUMIL DAN BUFASCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3 views2 pagesKak Fe Pada Bumil Dan BufasOriginal TitleKAK FE PADA BUMIL DAN BUFASJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
p>One of the factors causing the high prevalence of anemia is the low compliance of pregnant women in consuming iron during pregnancy. The compliance of pregnant women in consuming iron during pregnancy cannot be separated from the level of knowledge that pregnant women have. This study aims to analyze the relationship between compliance with iron tablet consumption and the level of knowledge of pregnant women. This type of research is an analytical study with a survey method with a cross-sectional approach. The research was conducted on July 1-August 15, 2020, which was conducted at BPS Ernawati, Laren District, Lamongan Regency, with 21 respondents. The data collection technique used a questionnaire. Data analysis used fisher exact correlation test. Based on the results of the study, it showed that the majority had less knowledge about the importance of consuming iron tablets, namely as many as 10 respondents 47,6%. The majority of respondents did not comply with the consumption of iron tablets 57,1%. The majority of respondents with insufficient knowledge were not obedient, 38,1%, the majority of respondents with sufficient knowledge, were obedient as 19,1%, while the majority of respondents with high knowledge were obedient, 14,3%, and based on the statistical test results obtained p-value 0,033. This study concludes that there is a relationship between compliance with iron tablet consumption on the level of knowledge of pregnant women at BPS Diana Ernawati. 35 tahun Gravida Primipara Multipara Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 14,3 57,1 28,6 61,9 38,1 0 14,3 57,2 28,5 Berdasarkan tabel 1 distribusi frekuensi usia ibu hamil mayoritas usia 20-35 tahun 57,1%, mayoritas primipara 69,1%, mayoritas pendidikan SMA 57,2% dan mayoritas bekerja sebagai IRT 42,8 %. Tabel 2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dalam Konsumsi Zat besi Berdasarkan tabel 2 distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu hamil dalam konsumsi tablet zat besi mayoritas kurang 47,6%, sedangkan cukup 28,6%, dan tinggi 23,8%. Tabel 3. Distribusi Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi Berdasarkan tabel 3 distribusi frekuensi tingkat kepatuhan ibu hamil dalam konsumsi tablet zat besi mayoritas tidak patuh 57,2%, sedangkan patuh sebanyak 42,9%. 176 Jurnal Kesehatan, Volume 12, Nomor 2, Tahun 2021, hlm 173-179 Tabel 4. Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap Kepatuhan Dalam Konsumsi Tablet Zat Besi Berdasarkan tabel 4 distribusi frekuensi ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang 47,6%, mayoritas tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi 38,1%, patuh 9,5%, sedangkan ibu hamil yang memiliki pengetahuan cukup 28,6% mayoritas patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 4 orang 19,1%, tidak patuh 9,5%, dan ibu hamil yang memiliki pengetahuan tinggi 23,8% mayoritas patuh dalam mengkonsumsi tablet zat besi 14,3%, tidak patuh 9,5%. Hasil uji statistik menggunakan fisher exact diperoleh p-value sebesar 0,033 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan tingkat pengetahuan ibu hamil. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan yang kurang tentang manfaat mengkonsumsi zat besi selama kehamilan, mayoritas dengan kehamilan primigravida. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Kota Semarang yaitu paritas dapat memberikan pengalaman seseorang sehingga menimbulkan proses kognitif pengambilan pengetahuan maupun persepsi kompetensi resapan kemampuan yang dapat berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil selama kehamilan Munawaroh, et al., 2019. Selain faktor tersebut adapun faktor lain yang memengaruhi pengetahun ibu hamil adalah faktor Pendidikan. Adapun Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan dibagi menjadi faktor internal pendidikan, umur dan pekerjaan dan faktor eksternal lingkungan dan sosial budaya Fajrin, 2018. Berdasarkan hasil penelitian ini mayoritas berpendidikan SMA bahkan beberapa ditemukan berpendidikan SMP. Pendidikan sesorang akan berdampak pada pengetahuan dan perilakunya. Pengetahuan yang kurang maka akan sulit dalam menerima perubahan perilaku ke arah yang lebih baik,. Semakin tinggi pendidikan ibu hamil maka pengetahuan tentang gizi akan lebih baik dari yang berpendidikan rendah. Pendidikan tinggi akan lebih memahami dan memilih makanan yang berkualitas untuk dikonsumsi sehari-hari termasuk pemilihan makanan yang bergizi dan seimbang yang banyak memiliki kandungan zat besinya Safitri, et al., 2019. Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, meliputi indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba pengetahuan dapat dikatakan sebagai domain sangat penting dalam terbentuknya tindakan yang dilakukan seseorang Mardhiah & Marlina, 2019. Meskipun secara terotis pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan maupun dari pengalaman diri sendiri atau orang lain, media massa dan lingkungan sekitarnya. Pengetahuan yang diperoleh dari penginderaan terhadap informasi kesehatan selama kehamilan akan berdampak terhadap perilakunya, sehingga lebih menjaga kesehatan selama kehamilan Pengetahuan ibu hamil dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun pengalaman orang lain Amareta, 2017. Pengetahuan ibu hamil yang kurang tentang manfaat pentingnya mengkonsumsi zat besi menyebabkan zat besi tidak dikonsumsi secara optimal Marjan & Fatmawati, 2020 sehingga dapat mengakibatkan ibu hamil mengalami anemia. Anemia defisiensi zat besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat sehubungan dengan prevalensinya yang tinggi. Anemia dalam kehamilan sering disebut dengan istilah âpotential danger to mother and childâ yang artinya merupakan masalah potensial yang dapat membahayakan ibu maupun bayi. Dampak dari anemia pada kehamilan dapat mengakibatkan beberapa hal seperti abortus, persalinan yang terjadi prematur. tumbuh kembang janin yang terhambat dalam rahim, mudah mengalami infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini KPD, sedangkan pada saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan his maupun kala satu memanjang, dan pada masa nifas dapat terjadi subinvolusi uteri, terjadinya perdarahan pospartum, infeksi puerperium, serta pengeluaran Fajrin, Kepatuhan Konsumsi Tablet Zat Besi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil 177 ASI berkurang. Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia kehamilan seperti umur, paritas, tingkat pendidikan, status ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet zat besi Permana, et al., 2019. Kepatuhan merupakan faktor yang sering menjadi penyebab terjadinya anemia dalam kehamilan. Kepatuhan adalah perilaku individu misalnya minum obat, mematuhi diet, atau melakukan perubahan gaya hidup sesuai anjuran terapi dan kesehatan Permana, et al., 2019. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi terhadap ketentuan yang diberikan. Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi diukur dari ketepatan jumlah tablet zat besi yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi tablet zat besi perhari. Zat besi yang dibutuhkan yaitu 90 tablet selama kehamilan namun ibu hamil seringkali tidak mematuhi aturan dan bahkan mengabaikan terhadap instruksi yang diberikan Marlina, 2019. Suplementasi besi atau pemberian tablet zat besi merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya dilengkapi asam folat yang dapat mencegah anemia. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat memiliki peluang yang lebih besar untuk terkena anemia Mardhiah & Marlina, 2019. Ketidakpatuhan disebabkan tidak teratur dalam minum besi, lupa mengonsumsi tablet besi, menolak mengonsumsi tablet besi karena tablet susah ditelan, dan kurangnya dukungan dari keluarga terdekat yakni suami, untuk mendorong ibu hamil untuk mengonsumsi tablet besi. Adanya pengawasan suami dalam mengkonsumsi tablet zat besi dapat mengurangi terjadinya lupa, sebab lupa merupakan faktor penting yang menurunkan kepatuhan minum tablet besi Utomo dkk, 2016. Hasil uji statistik didapatkan hasil nilai p-value= 0,033 ABSTRACT Background One of the nutritional problems that frequently occur in pregnant women is anemia, which is the biggest problem of micronutrient and the most difficult to overcome in the world. Anemia occurs at all stages of the life cycle, more commonly attacked pregnant women and children. The cause of anemia is iron deficiency which is needed to the formation of a hemoglobin Hb. Deficiency of iron in the body is due to lack of consumption of food sources of iron and the non-compliance of pregnant women in consuming iron tablets. Supplementation of iron tablets and improvement of nutrient intake especially good source of iron is one of anemia prevention that has been done. Objectives To determine the relationship between nutrient intake and the level of compliance in consuming iron tablets with incidence of anemia in pregnant women at work area of Puskesmas I Kembaran Banyumas. Methods This was an observational study survey with a cross sectional design with 50 subjects of the third trimester pregnant women. The research used both quantitative and qualitative approaches. Results The percentage of anemia in pregnant women in this study was The results of the multivariable analysis showed that only compliance-related iron tablets consumption significantly had relationship p= RP= 95% CI with the incidence of anemia in pregnant women. The high cost of animal food sources, the limitation of animal food sources diversity, and the dislike animal food sources consumption caused pregnant women choosing plant-based foods that where cheap and easily obtainable. Conclusions This study proved that the intake of nutrients, especially iron and compliance of pregnant women in consuming iron tablets was still be the cause of anemia in pregnant women. Therefore, it needs to reduce and prevent maternal anemia by increasing the diversity of the consumption of iron food sources, awareness of pregnant women to consume iron tablets, and the role of husband in encouraging pregnant women to consume iron tablets. KEYWORDS anemia, compliance in consuming iron tablets, nutrient intake ABSTRAK Latar belakang Salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah anemia gizi, yang merupakan masalah gizi mikro terbesar dan tersulit diatasi di seluruh dunia. Hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukkan 80,7% wanita usia subur WUS yang hamil mendapat/membeli tablet besi, namun sebagian besar diketahui tidak patuh mengonsumsinya. Kekurangan besi dalam tubuh disebabkan kurangnya konsumsi makanan sumber zat besi dan ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi. Suplementasi tablet besi dan perbaikan asupan zat gizi terutama sumber zat besi merupakan upaya penanggulangananemia yang banyak dilakukan. Tujuan Mengetahui hubungan asupan zat gizi dan tingkat kepatuhan mengonsumsi tablet besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran Kabupaten Banyumas. Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional survey dengan rancangan cross sectional dengan subjek penelitian 50 ibu hamil trimester III. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil Persentase anemia pada ibu hamil sebesar 56,0%. Hasil analisis multivariat hanya kepatuhan mengonsumsi tablet besi yang berhubungan bermakna p=0,001, RP=3,7; 95% CI2,06-6,82 dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Harga sumber makanan hewani yang mahal, keanekaragaman sumber makanan hewani yang terbatas, dan ketidaksukaan mengonsumsi sumber makanan hewani menyebabkan ibu hamil memilih sumber makanan nabati yang murah dan mudah didapat. Kesimpulan Asupan zat gizi terutama zat besi dan kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi masih menjadi penyebab anemia pada ibu hamil. Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya penanggulangan dan pencegahan anemia ibu hamil dengan cara peningkatan keanekaragaman konsumsi bahan makanan sumber zat besi, kesadaran ibu hamil untuk mengonsumsi tablet besi, dan peran serta suami dalam mendorong ibu hamil mengonsumsi tablet besi. KATA KUNCI anemia, kepatuhan minum tablet besi, asupan zat giziBerdasarkan data World Health Organization WHO 2005, kejadian anemiapada ibu hamil setiap tahunnya tahunnya mencapai lebih dari orang. Laporan dari Dunia menyebutkan bahwa frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama di Negara-negara berkembang berkisar 10-22%. Menurut data dari Dinas Kesehatan Nanggroe Aceh Darussalam, jumlah ibu hamil di wilayah Kota Lhokseumawe sebesar jiwa, sedangkan ibu hamil yang anemia sebesar 154 jiwa 3,62 %. Dari hasil penelitian dari beberapa puskesmas di wilayah Kota Lhokseumawe, bahwa Puskesmas Muara Dua yang masih banyak ibu hamil yang mengalami Anemia. Berdasarkan data Puskesmas Muara dua Kota Lhokseumawe jumlah ibu hamil jiwa dan ibu hamil yang mengalami anemia sebesar 57 orang 3,19%. Penelitian ini bertujuan Untuk mendapat gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian metode survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study , populasi dalam penelitian ini ibu hamil yang berada dalam Wilayah kerja Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe, yaitu berjumlah 72 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berada diwilayah Puskesmas Muara Dua, dan pernah mendapatkan tablet besi. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji Chi-square Test dengan kemaknaan 95 %. Hasil Penelitian menunjukkan frekuensi usia dengan kepatuhan berada pada kategori reproduksi sehat 72,2%, frekuensi pekerjaan dengan kepatuhan berada pada kategori tidak bekerja 65,3%, frekuensi pengetahuan dengan kepatuhan berada pada kategori cukup 75%. Ini menunjukkan ada hubungan antara usia, pekerjaan, dan pengetahuan. Kesimpulan hasil uji statistik Chi-square diketahui nilai tersebut lebih kecil dari alpha p †0,05, maka Ha diterima. Kata Kunci Ibu Hamil, Kepatuhan, Zat Besi. Latar Belakang Tablet zat besi Fe sebagai suplemen yang diberikan pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari, namun karena berbagai alasan misalnya pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil yang kurang baik, efek samping tablet yang ditimbulkan tablet tersebut dapat menyebabkan seseorang untuk kurang mematuhi konsumsi tablet zat besi Fe secara benar sehingga tujuan dari pemberian tablet tersebut tidak tercapai. Tujuan Mengetahui Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Ferossus Di Wilayah Kerja Puskesmas Lawanga Kabupaten Poso. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 46 ibu hamil dengan menggunakan tehknik total Sampling . Data dianalisa dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa 56,5 % responden memiliki pengetahuan baik, tentang tablet zat bezi Fe, Sebesar 60,9% responden patuh mengkonsumsi tablet zat besi Fe. Ada hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Fe nilai p = 0,000 p 5,991, sehingga H0 ditolak H1 diterima. Simpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kejadian resiko Pengetahuan, Tanda bahaya kehamilan, Resiko tinggi
tablet fe untuk ibu nifas